BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran PKN tergolong masih rendah hal ini disebabkan para siswa tidak tertarik pada model pembelajaran dan guru kurang melibatkan siswa dalam pelaksanaan PBM yang pada gilirannya akan mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah, pada situasi seperti ini guru harus menyadari dan mencari cara untuk memperbaiki cara mengajarnya agar siswa termotivasi untuk mengikuti PBM. Berdasarkan refleksi diri guru menemukan cara penggunaan yang cocok yaitu metode mengajar DEMONSTRASI. Pada metode ini guru melibatkan siswa dalam PBM dengan cara mendemontrasikan materi pelajaran yang diberikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di kelas V pada mata pelajaran PKN, maka dalam penelitian ini rumusan masalah yang diangkat adalah :
“Bagaimanakah penerapan metode mengajar demontrasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V di SDN 1 Songgon Banyuwangi pada mata pelajaran PKN”
1.3 Tujuan Perbaikan Pembelajaran
1. Mendiskripsikan penggunaan metode demontrasi untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
2. Mendiskripsikan dampak penggunaan metode belajar demontrasi terhadap
Peningkatan motivasi belajar siswa.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Sebagai pedoman untuk meningkatkan motvasi belajar siswa.
1
2. Bagi Sekolah
Mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
3. Bagi Siswa
Dapat mendorong motivasi belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Metode Mengajar
Merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.2 Metode Demontrasi
Adalah metode mengajar yang dilakukan guru dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian dengan memperlihatkan bagaimana proses pembentukan pada para siswa.
2.3 Motivasi Belajar
Merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar karena dengan motivasi belajar yang tinggi siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan tujuan pebelajaran dapat dicapai dengan mudah.
2.4 Kaitan Metode Demontrasi dengan Motivasi Belajar
Bahwa dengan metode demontrasi siswa menjadi lebih mudah menerima dan mencerna materi PKn kelas V yang diajarkan oleh guru.
3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan di SDN 1 Songgon Kabupaten Banyuwangi. Karena tempat ini merupakan tempat mengajar peneliti.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester II tepatnya pada tanggal 5 Juli 2011 dan tanggal 7 Juli 2011 untuk siklus I dan pertemuan ke I dan ke II sedangkan untuk siklus II dilakukan pada tanggal 12 Juli 2011 untuk pertemuan I dan tanggal 14 Juli 2011 untuk pertemuan II.
3.1.3 Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah mata pelajaran PKn, materi pokok Bangga Sebagai Bangsa Indonesia.
3.1.4 Kelas dan Karakteristik Siswa
Jumlah siswa yang ada pada kelas V SDN 1 Songgon Kabupaten Banyuwangi 21 orang siswa dengan karakteristik :
a. Jenis kelamin.
10 orang siswa berjenis kelamin laki - laki dan 11 orang siswa berjenis
kelamin perempuan.
b. Karakteristik berdasarkan agama.
Seluruh siswa kelas V SDN 1 Songgon Kabupaten Banyuwangi beragama
Islam.
4
c. Karekteristik berdasarkan status sosial dan ekonomi.
Status sosial menengah kebawah dan 85% mata pencarianpetani serta 15% menengah keatas dengan mata pencarian sebagai PNS dan pengusaha.
3.2 Definisi Operasional Variabel
3.2.1 Metode Demontrasi
Bagaimanakah guru mendemontrasikan dalam PBM terhadap materi yang disampaikan
3.2.2 Motivasi Belajar Siswa
Bagaimanakah semangat belajar siswa yang ditunjukan dengan memperhatikan dengan serius saat PBM, mencatat materi, bertanya, menjawab
3.3 Desain dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun siklus dari tahap-tahap PTK dapat dilihat pada gambar berikut :
5
Penjelasan gambar diatas :
1. Perencanaan
Yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta
membuat rencana tindakan.
2. Tindakan
Merupakan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki masalah yang terjadi.
3. Observasi
Untuk mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap PBM.
4. Refleksi
Mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan terhadap PBM.
3.4 Diskripsi Per Siklus
3.4.1 Siklus I
a. Perencanaan
Meliputi :
- Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM .
- Menyusun rencana pembelajaran serta menetapkan SK, KD.
- Memilih bahan pembelajaran dan pembelajaran menentukan sekenario
pembelelajaran.
- Menyusun lembar kerja siswa untuk masing-masing kelompok.
- Menyusun format observasi pembelajaran dan bahan evaluasi.
b. Pelaksanaan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru memotivasi siswa
- Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
- Guru membahas hasil demo yang dilakukan.
- Guru meminta siswa mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok
- Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberi umpan balik
c. Observasi
Observasi pembelajaran dilakukan oleh observer, apabila ada hambatan akan dilakukan perbaikan.
6
d. Refleksi
Mengkaji ulang untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I dan
digunakan untuk menentukan perbaikan di silkus II
3.4.2 Siklus II
Melakukan perencanaan ulang sesuai dengan kekurangan dan kelemahan yang terjadi di siklus I sehingga tidak terulang di siklus II. Dengan tahapan sebagai berikut :
a. Perencanaan
- Merencanakan Pembelajaran diterapkan dengan berdiskusi teman sejawat.
- Menyusun rencana pembelajaran dan menetapkan SK,KD.
- Memilih bahan pembelajaran dan sekenario yang sesuai
- Menyusun lembar kerja siswa
- Menyiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
- Guru memotivasi siswa
- Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
- Guru membahas hasil demo yang dilakukan
- Guru meminta siswa mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok
- Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberi umpan balik
c. Observasi
Mengamati PBM untuk mengetahui siswa terhadap kekurangan di siklus
d. Refleksi
Merupakan hasil akhir dari kegiatan berdasarkan observasi guru sudah
membuahkan hasil yang maksimal sehingga disimpulkan metode pembelajaran
demontrasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa atau sebaliknya jika tidak
mencapai hasil maksimal maka penelitian dihentikan pada siklus II dengan
kesimpulan metode pembelajaran demontrasi tidak dapat digunakan meningkatkan
motivasi belajar siswa
7
DAFTAR BACAAN
Anggono, Toha, 2007. Metode Peneltian. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto, S. 1998. Prosedur penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta
Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuab Pendidikan, Jakarta : Dirjen Dikdasmen
JUDUL PROPOSAL
PENERAPAN METODE DEMONTRASI
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PKN KELAS V
DI SDN SONGGON I BANYUWANGI
TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh
..........................................
No. ................................................
PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU
FAKULAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER RAYON 116
TAHUN 2011